Wednesday, May 14, 2008

Website OK




***********************************************************************************************************************************************************************************

Isi website di atas lumayan nambah pengetahuan.
  1. http://www.smart-healing.com/
  2. http://herbnmuslim.weebly.com/
  3. http://www.webofdebt.com/
Situs yang pertama dan kedua isinya penuh dengan ide-ide penggunaan pengobatan tak pakai biaya mahal. Situs terakhir menawarkan artikel dan promosi buku seorang peminat pengobatan natural yang melirik sinis pada ekonomi dan keuangan cara kapitalis. Coba telusuri situsnya sebentar, mana tau ok..

Tuesday, May 6, 2008

Video: Cuci Otak Zaman Sekarang

1. Nyari Tuhan http://youtube.com/watch?v=Dwg0IufO_Ps&feature=related
2. Bukan Teroris http://youtube.com/watch?v=JQXh20OuhIc
3. Music Video http://youtube.com/watch?v=sbcmPe0z3Sc

**************************************************************************************************************************************************************
"Cuci Otak" ialah frasa yang sifatnya positif bukan negatif. Seperti "Cuci Baju" atau membersihkan kotoran dari baju. Jadi cuci otak adalah... kira-kira seperti cuci baju lah...

Come and Have Some Knowledge

Seminar entitled "Towards A Just Financial Landscape" will be held in Universitas Sumatera Utara, On Saturday, May 24, 2008.
For more information and conformation Please contact 061-8218532.
The speaker is an expert in Islamic Finance field, a lecturer from International Center for Education in Islamic Finance, Malaysia. Be There!!

Friday, May 2, 2008

Alternatif Pengentasan Kemiskinan

Kemiskinan itu ancaman ketenangan. Distribusi pendapatan dunia menunjukkan 94 persen pendapatan dinikmati oleh 40 persen penduduk sedangkan 60 persen populasi hidup dengan enam persen pendapatan, separuh dari penduduk dunia hidup dengan 2 dolar AS sehari, dan lebih dari satu miliar penduduk hidup dengan kurang dari satu dolar AS sehari. Kekayaan dua orang terkaya dunia lebih banyak dibanding produksi penduduk di 45 negara miskin. Keadaan ini tidak menunjukkan keadilan. Biasanya ketidakadilan menjadi ancaman terhadap ketenangan.

Delapan tahun yang lalu, PBB mencetuskan Millenium Goal tahun 2015 yakni menghilangkan separuh kemiskinan dunia. Keadaan ini pertama kali dalam sejarah; pengambilan keputusan besar yang jelas waktu dan ukurannya. Sayangnya, mimpi anggota PBB itu menjadi buram sejak munculnya kecelakaan pesawat yang menghantam gedung WTC dan pecahnya perang Irak. Perang melawan kemiskinan menjadi perlawanan terhadap teroris. Terlebih lagi, 501 miliar dolar AS sudah dikeluarkan untuk perang Irak oleh negara Amerika sendiri.

Teror tak dapat dikalahkan oleh aksi militer melainkan dengan cara yang lebih solid yakni menghapuskan akar permasalahannya. Pilihan meningkatkan kesejahteraan orang miskin adalah strategi yang tepat dibandingkan menghabiskan anggaran untuk persenjataan.

Kita mampu membantu menyediakan dunia yang bebas dari kemiskinan sebab kemiskinan bukan diciptakan oleh orang miskin. Kemiskinan dibuat dan dipertahankan oleh tatanan ekonomi, sosial, dan politik yang tidak adil, kemerosotan kualitas lingkungan, dan ketiadaan hak-hak manusia. Kemiskinan yang akut menimbulkan frustasi, pembangkangan, dan kemarahan yang mengganggu ketenangan masyarakat. Oleh karena itu untuk menghadirkan ketenangan yang stabil perlu suatu cara menyediakan kesempatan untuk hidup layak bagi penduduk mayoritas (orang miskin).

Sebagai contoh, Profesor Muhammad Yunus, practical economist dari Bangladesh, yang tersentak menemui seorang perempuan meminjam modal kurang dari satu dolar AS dengan syarat si rentenir (yang meminjamkan uang) berhak menentukan harga dan membeli semua barang dagangannya. Tanpa pikir panjang si ekonom tadi langsung menolong perempuan itu dan meminjamkan uangnya.

Setiap orang bisa membuat usaha yang sama seperti Prof. Yunus. Caranya, uang itu harus dijadikan modal usaha si peminjam. Pengembalian pinjaman disepakati dengan serius maksudnya si peminjam harus mengembangkan ide bisnis sendiri yang akan memperkuat iktikadnya untuk memulangkan modal.

Usaha ini menarik dan ada yang menekuninya selama 34 tahun sehingga lebih dari tujuh juta orang sejahtera meninggalkan kehidupan melaratnya dahulu.

Kebanyakan masalah ekonomi dan sosial dunia dapat diselesaikan dengan konsep bisnis sosial. Caranya inovasikan model bisnis dan terapkan dengan biaya yang efektif dan efisien. Bisnis sosial ialah usaha yang tidak mengenal rugi dan tidak ada istilah dividen. Bentuknya bisa banyak seperti rawatan kesehatan, jasa keuangan, teknologi informasi, pendidikan dan pelatihan, pemasaran, produk daur ulang–semuanya dibuat untuk si miskin.

Bisnis sosial juga bisa menjadi alternatif buat organisasi nirlaba yang aktivitasnya membutuhkan donator terus menerus. Bisnis semacam ini akan menempah diri supaya berkesinambungan dengan menghasilkan surplus untuk pengembangan usaha. Lebih jauh lagi konsep usaha ini mampu menggandeng perusahaan yang berorientasi meningkatkan laba sebagai donatur, yang mana laba diperoleh khusus buat si miskin, anggaplah sebagai dividen.

Sebagai penutup, kemiskinan bukan dibuat oleh orang miskin melainkan diciptakan dan dipertahankan oleh sistem sosial dan ekonomi yang hanya didesain untuk kita sendiri; konsep dan institusi yang menjadikan sistem tersebut; serta kebijakan yang ditempuh.

Kemiskinan ada karena kita bangun kerangka berpikir yang asumsinya menyepelekan kapasitas manusia dan menciptakan konsep yang terlalu dangkal (seperti konsep bisnis, kelayakan kredit, kewirausahaan, ketenagakerjaan) atau membangun institusi yang separuh jadi (seperti lembaga keuangan yang mengesampingkan si miskin).

Dengan kata lain, kemiskinan ada karena kegagalan tingkat konseptual bukan karena kekurangan sebahagian orang dan bukan karena takdir yang menetapkan orang miskin selalu ada di dunia. Justru dengan mindset seperti itu kemiskinan seterusnya ada di sekitar kita.

Orang miskin itu seperti tanaman bonsai. Apabila benih pohon yang menjulang tinggi ditanam di pot bunga maka yang tumbuh nanti adalah replika pohon yang sama dengan ukuran kecil. Masalahnya bukan pada bibit tumbuhan melainkan tanah yang terlalu sedikit. Demikian pula dengan orang miskin, masyarakat tidak pernah memberi mereka ruang untuk tumbuh. Sebaliknya, begitu kita sediakan lingkungan yang memadai, orang-orang tak mampu akan bangkit dengan semangat dan kreatif. Dengan begitu kemiskinan pun segera hilang.

*********************************************************************************************

Moral: Meminjamkan uang lebih baik satu level daripada memberikannya