Saturday, November 14, 2009

Kisah Paling Sedih Di Dunia

Kasihannya mangsa diantara kawanan srigala.

Senangnya srigala disekitar gerombolan mangsa.

Karena serentak srigala melolong: "Kita semua berbulu domba!"

Thursday, October 29, 2009

Wednesday, October 14, 2009

Buah Pohon Getah yang Boleh Dimakan




(Cute Cartoon) History Of Motorcycle

This Picture shows a happy face riding a bike, and a single driver in a single car

Berpikir Yang Benar

Poin2 penting (yang perlu dipahami setelah membaca):

1. Luruskan Pikiran
2. Tinggalkan Perfeksionisme
3. Hilangkan Rasa Cemburu
4. Hilangkan Penyakit Hati
5. Cintailah Orang Lain Seperti Mencintai Diri Sendiri
6. Jangan Sedih dengan Masa Lalu, Pikirkan Masa Kini
7. Bagaimana Menjadi Orang Kaya
8. Jangan Berpikiran Statis
9. Hilangkan Perasaan Takut Gagal
10. Ridha dengan takdir Allah Ta'ala
11. Berbudi Baik kepada Orang Lain
12. Dengan Ikhlas, Terbebas dari Kecemasan
13. Bergaul dengan Orang Yang Selalu Cemas?
14. Dalam Kesulitan Ada Kemudahan
15. Lihatlah Orang-orang di Bawah Anda
16. Menghilangkan Sedih dan Cemas dengan Memikirkan Ciptaan Allah
17. Shalat, Obat Segala Kesusahan
18. Berdoa dengan Ismul A'zham (yakin dikabulkan)

Monday, August 24, 2009

Print Money, Build Infrastructure

Haroni Doli H. Ritonga , Medan | Fri, 06/20/2008 10:34 AM | Opinion

Countries such as the United States and Germany have in the past published greenbacks or treasury paper (today known as dollars and marks) as a payment currency for the work of their citizens when the two countries faced severe economic difficulties.

Commonly, what is written in macroeconomic textbooks is that Germany experienced economic collapse between 1919 and 1933.

During 1935, Germany's government decided to issue Labor Treasury Certificates, which functioned as debt-and-interest-free payment instruments. This so-called money was unaffected by gold and debt but supported by something that had real value, essentially work done and materials produced for the government.

Certificates were paid for the work carried out by millions of people, including flood control, restoration of public buildings and private homes, and construction of new buildings, roads, bridges, canals and port facilities.

The country suffered from a budget deficit, but unemployment problems were resolved within two years. The fear of high inflation caused by printing money was overcome by escorting the production of goods and services. And hyperinflation could be stopped. According to the economist John Maynard Keynes, adding new money to the economy will not drive up inflation so long as the money goes to produce new goods and services.

These days, Iran appears to have adopted the same policy. It has injected huge amounts of cash into the community by printing money to fund local infrastructure projects and to provide low-interest loans.

China for a long time has practiced a similar concept. Chinese companies can continuously produce low priced products thanks to the large amount of circulating money.

Funding public investment for infrastructure development is not conducted through privatization, as campaigned by free-market supporters. The printing of the "new" money issued by the government can keep profit seekers away and avoid privatization in infrastructure projects.

Privatization forces users to pay higher prices since investors expect maximum profit. But paying more does not necessarily mean service quality is improved.

Indonesia experienced hyperinflation during the peak of the economic crisis in 1998, reaching 77.63 percent with economic growth of minus 13 percent. Demand (money) increased faster than supply (goods and services), resulting in uncontrolled inflation at the time of the monetary crisis.

From the beginning of the monetary crisis, the increasing amount of money in circulation was triggered by the declining value of the rupiah, from Rp 2,909 to Rp 10,014 per US dollar. The amount of money in circulation increased from Rp 44.61 trillion in March 1997 to Rp 98.27 trillion in the same month a year later, an increase of 54.6 percent.

Most of the added money was used to bail out bankrupt banks through the central bank's liquidity support (BLBI) funds. The policy failed because it was carried out without enough preparation and a lack of discipline in upholding the law.

This year, Indonesia may have similar problems because of the increasing prices of oil and food.

In response to this, the government should consider similar actions to 1998, with a bit of modification to follow the German experience of printing money to develop infrastructure. The Indonesian government may continue to involve banking by means of publishing a current treasury certificate for payment instruments in public investment projects, to develop the country's infrastructure, for example the building of highways.

Developing highways has three simultaneous positive effects on the economy. It provides employment to address the critical problem of unemployment (9.5 percent), it expedites the flow of economic resources and it increases output or economic growth.

In addition, the projects also can be financed through the Islamic profit-sharing banking system, through sukuk, or government bonds. Despite the economic gloomy picture, Indonesia must continue the construction of infrastructure because the sector has hampered the growth of foreign and domestic investment.

The experience of countries such as Germany, the United States, China and Iran in injecting money to finance development projects should serve as a lesson for Indonesian economic policy-makers.

The writer is a lecturer at the School of Economics, North Sumatra University, Medan. He can be reached at hamoraonritonga@gmail.com

Friday, August 14, 2009

Hidup pun Indah

Andaikan air mata takkan pernah terjatuh lagi
Dan cemburu dalam hati takkan mungkin terjadi
Andai semua kisah cinta slalu berakhir bahagia
Tiada sedih dan kecewa, tiada risau dan gundah
Pasti terasa indah

Bila saja kulit wajah terlihat serupa cantiknya
Dan bunga terus mewangi senantiasa mekar merekah
Bila saja kita semua terlahir elok dan sempurna
Takkan sakit dan terluka takkan buruk slamanya
Pasti terlihat indah

Dan bayangkan tangan kami slalu berjabat mesra
Dan bayangkan semua hati slalu trasa hangatnya
Dan bayangkan mimpi ini mampu menjadi nyata
Semua menjadi indah

Semua menyanyi senandung kasih
Kita nyanyikan lagu terindah

Andai tiada lagi rasa dusta atau curiga
Andaikan iri di hati hilang tanpa terasa
Andai sgala dendam menghilang tiada musuh di dunia
Andaikan menang dan kalah bukan lagi sebuah masalah
Pasti terasa indah

Sunday, June 21, 2009

More Quotes

Aku mengamati semua sahabat, dan tidak menemukan sahabat yang lebih baik daripada menjaga lidah.

Aku memikirkan tentang semua pakaian, tetapi tidak menemukan pakaian yang lebih baik daripada takwa.

Aku merenungkan tentang segala jenis amal baik, namun tidak mendapatkan yang lebih baik daripada memberi nasihat baik.

Aku mencari segala bentuk rezeki, tapi tidak menemukan rezeki yang lebih baik daripada sabar.

Monday, June 8, 2009

Tanggung Jawab si Tukang Kayu

Ada si tukang kayu biasanya beli makanan dari hasil penjualan kayu.
Suatu hari duit yang sudah dikumpulkan mampu buat beli kapak. Dengan menggunakan kapak baru makin mudahlah pekerjaannya.

Tak berapa lama, ada seyembara yang hadiahnya separuh dari harta warisan orang kaya yang ingin ditemani ketika dia mati.
Si orang kaya membuat liang lahat yang nyaman untuk ditinggali selama beberapa hari saja. (Catatan: Anak2 dan adik2 si orang kaya menolak untuk menemaninya dengan alasan logis "kami tak mau menemani mayat").

Si tukang kayu memberanikan diri ikut tantangan itu.
Hari pertama saja dia sudah disuguhkan banyak pertanyaan tentang kapaknya oleh Makhluk Penanya dalam kubur. Antara lain:
"Darimana kau dapat kapak ini?"
"Apa yang kau buat dengan kapak ini?"
"Pohon siapa yang kau tebang dengan kapak ni?"
"Adakah kau potong pohon2 itu dengan kapak ini ukurannya dan beratnya sama untuk dijual?"
dan pertanyaan2 lain berkisar kapak tadi terus ditanyakan sampai hari terakhir dia didalam kubur.

Belum sempat digali oleh orang2 yang berdiri diatas liang, muncullah si tukang kayu tergopoh-gopoh tak sabaran.
Si orang kaya pun memberi selamat dan siap2 menyerahkan segala surat waris yang berhak diterimanya.

Sayangnya si tukang kayu secepatnya menolak dengan alasan: "Satu kapak saja banyak betul pertanyaan yang harus saya jawab, apalagi semua harta yang kau hadiahkan ini!" "Saya tak menginginkannya lagi."

Si tukang kayu merasa lega dan pergi meninggalkan orang kaya dan para penonton.

Tuesday, May 19, 2009

Keyword: Kasihan

Menurut kamus Oxford, Memaafkan artinya menerima penyesalan orang lain atas kesalahan yang pernah dibuat. Menurut saya, memaafkan sebelum orang lain minta maaf. Namun sebagai manusia biasa, hati yang pernah terusik tetap membekas. Ilustrasi kesalahan orang masih tergambar jelas di benak (still unforgotten) meski dulu dah sempat dimaafkan. Rasa dongkol masih ada sebab belum dapat "balasan setimpal". Jelas, tiap orang pernah menggores rasa kesal pada orang lain, tapi karna waktu berlalu korban penghinaan itu memilih melupakan insiden yang tak nyaman untuk diingat, atau bagi korban2 yang berbesar hati condong untuk memaafkan. Sayangnya, ingatan itu masih jelas sampai masanya si korban tadi merasa puas karena melihat pertunjukan Tuhan membalas perbuatan orang2 zalim yang pernah dikenal. Perasaan puas itu yang menafikkan pembelajaran adab Saling Maaf-Memaafkan.

Memang betul manusia mau buat satu hal kalau beralasan. Misal: Makan karena perut lapar. Jadi, memaafkan perlu juga alasannya apa. Seperti manusia yang mengaharapkan belas kasihan Tuhan supaya dimasukkan ke surga. Merasa kasihanlah dengan orang lain, bayangkan aja apa kekurangannya supaya niat mengasihani muncul. Setelah cukup kasihan, baru memaafkan. Kalau muncul juga dendam (membara berkobar penuh api), imajinasikan lagi perasaan kasihan itu. Contoh: "Kasiannya! kawan tu memang kurang dapat kasih sayang."

Ada tanggapan kawanku: Kalau 50% aja jenis orang yang mempraktekkan konsep kasihan tadi, damai dunia. Ada betulnya, jadi pilihlah jalan hidup yang tepat. "Way of life" itu yang menjadi warisan buat generasi sekarang.
..........................................................................................................................................................................
Bahasa Inggrisnya kasihan apa? Mercy.
Bahasa arabnya? رحمة/رحيم.

Mercy is part of love.

Wednesday, May 13, 2009

Belum Ada Postingan Film kan? Ini Satu "Little Manhattan"

Ceritanya Pake Narator anak laki2 pemeran utamanya. Klimaks pilem paling lucu kurasa. Endingnya memang diharapkan, plus dewasa kesannya. Diangkat dari kisah nyata semua orang dewasa.

Sunday, April 12, 2009

Obituary Ahad, 12 April 2009 : Almh. Naya Miraza

Turut berduka cita atas meninggalnya Nenek Onaya Siti Kadarsi (65). Semoga Allah Ta'ala memberi belas kasihan dan menempatkan beliau di syurgaNya.

Kepada pelaku kezaliman kudoakan Allah Ta'ala membalas perbuatannya di dunia maupun nanti di akhirat.

Prof. Bachtiar dan semua keluarga yang ditinggalkan, mohon diberikan lebih keimanan dan kemudahan hidup.

KENANGAN BERSAMA NENEK (Tengah):

Wednesday, February 11, 2009

Tubuh Ariel Sharon Membusuk Sedangkan Ia Masih Hidup

Dikutip dari tulisan Ummu Raihanah

Diberitakan bahawa para doktor di Hospital Hadasa telah memasukkan Ariel Sharon (Bekas PM Israel yang Yahudi) ke ruang operasi untuk dilakukan pembedahan. Ia memiliki luka membusuk dan tidak sedarkan diri selama beberapa minggu. Operasi tersebut dilakukan untuk menyambung bahagian-bahagian ususnya yang telah membusuk dan telah menyebar ke bahagian tubuh lain.

Penyumbatan yang terjadi di otaknya menyebabkan kerusakan di sekujur tubuh. Akhirnya ia menderita kelumpuhan di seluruh tubuhnya dan tidak bisa menggerakkannya walaupun hanya menggerakkan mata. Dialah yang memimpin para tentara untuk menyerang Sinai dan Lebanon . ia juga yang menyembelih para tawanan Mesir. Saat ini ia tidak sedar sama sekali dan tidak mengetahui sekelilingnya.

Demikianlah, mereka (para doktor) akan mengamputasi anggota tubuhnya satu demi satu hingga terakhir sedangkan ia masih hidup.

Disadur dari: Majalah Qiblati, vol.01/no.09/Mei-Jun 2006 terbitan Jeddah, KSA.

* Berdasarkan berita terbaru minggu ini sampai saat ini Sharon masih koma (tidak sedarkan diri) dalam ruang ICU
(Sharon fell into a coma; as of June 2008, he is in a persistent vegetative state)
http://www.suaramedia.com

Tuesday, February 3, 2009

Catatan Singkat Hubungan Erat Indonesia-Palestina

Disadur dari tulisan H.Ferry Nur S.Si/Sekjen KISPA-Komite Indonesia untuk Solidaritas Palestina.
Ketika kemerdekaan bangsa Indonesia diproklamirkan oleh Sukarno & Hatta, 17 Agustus 1945, tidak ada satu Negara-pun yang mengakui kemerdekaan Indonesia pada saat itu, hari berganti pekan, pekan berganti bulan, bulan berganti tahun belum ada juga Negara yang mengakui kemerdekaan Indonesia, walaupun sudah dikirim delegasi ke Eropa Timur dan Timur Tengah untuk melakukan lobi agar kemerdekaan Indonesia dapat diakui oleh masyarakat dunia, barulah setelah Jama'ah Ikhwanul Muslimin di Mesir yang dipimpin Imam Hasan Al Banna dan Mufti Palestina, Syaikh Muhammad Amin Al Husaini membantu pemimpin Indonesia melobi pemimpin-pemimpin Arab, sehingga pada 22 Maret 1946 Kerajaan Mesir mengakui defacto Republik Indonesia dan ini merupakan pengakuan pertama dari Negara sahabat terhadap kemerdekaan Indonesia.

Bahkan Mufti Palestina, Syaikh Muhammad Amin Al Husaini mensedekahkan uangnya dan juga membantu menggalang dana kepada rakyat Palestina untuk membantu perjuangan kemerdekaan RI selama masa Penjajahan Belanda meskipun mereka didera penjajahan oleh Israel.

Pada tanggal 18 Nopember 1946 Dewan Menteri Luar Negeri Liga Arab memutuskan supaya Negara-negara anggotanya mengakui kemerdekaan Indonesia dan kedaulatannya defacto dan dejure.

Pada tanggal 3 Sya'ban 1366, bersamaan 2 Juli 1947 telah ditandatangani perjanjian persahabatan, Hubungan Diplomatik dan Konsuler antara RI dan Republik Suriah.

Pada tanggal 8 Muharram 1367, bersamaan dengan 21 Nopember 1947 Kerajaan Arab Saudi telah mengakui kemerdekaan dan Kedaulatan RI dan juga menyetujui mengadakan hubungan diplomatik antara kedua Negara.

Hal-hal sejarah penting seperti ini tidak tercatat dalam sejarah Indonesia Hingga akhirnya sejarah ini hanya diketahui segelintir orang, para ulama serta jamaahnya ketika pengajian.

Bangsa yang besar adalah bangsa yang tahu dan mengerti dengan sejarahnya. Bangsa yang beradab adalah bangsa yang pandai berterima kasih kepada mereka yang telah membantu ketika bangsa tersebut dalam kesulitan dan kesusahan.

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Info lebih lanjut:
http://www.kispa.org/

Innalillah: Abdul Azis Angkat

Bagi si pembunuh, ingat Sang pencabut nyawa. Bagi si pemfitnah (biang provokator), ente lebih kejam dari pelaku pembunuhan. Kalau si oknum mau jadi kejam, jangan tanggung-tanggung sadisnya.

Ada dua contoh orang terkejam yang pernah ada di bumi: Fir'aun dan Umar. Sayangnya Fir'aun dipermalukan Tuhan, yang kekejamannya layu oleh rayuan istri meminta tak membunuh Musa. Sedangkan Umar kokoh pendirian rela mengubur anaknya hidup-hidup, mengabaikan pujuk tangis si istri. Umar yang teguh pendirian akhirnya mendapat petunjuk Tuhan.

Friday, January 23, 2009

Buku udah dibeli, sayangnya Referensi tak ada.


Jarang ada buku tentang sepasang kekasih yang sempurna macam kisah Abdullah & Aminah yang membuahkan anak yang Saleh. Bukan seperti pasangan Nabi dan Khadijah (atau istri-istri beliau SAW yang lain)yang tak terjangkau sifat-sifat mulianya. Mudah-mudahan isi bukunya memang berdasarkan referensi yang komplit.

Sebagai manusia biasa menurutku ada baiknya pasangan ini yang dijadikan tauladan.
Aneh juga, dah lama hidup baru tau ada buku seperti ini.

Tuesday, January 20, 2009

Thoughtful Quote:

"The definition of insanity is doing the same thing over and over again and expecting different result each time."

Gila adalah Buat hal yang sama terus menerus tapi berulang kali mengharapkan hasil yang beda.

Albert Enstain, Scientist

When does this sort of life end?



Life is journey. How to enjoy the life in unpredictable journey, long or short, one way or round tickets no body could answer so sure. But, everything seems to be worst and worst in which keep coloring the life.

Life style is very expensive. prestige is the way end. All then are pretend to have good or cool social status, and the worst is the lowest ones force themselves to imitate and go through their life in paths they hate very much but pretend to enjoy. The higher life cost, the more consumptive will be, metropolitant, capitalism, and hedonism indicate how people tendency to leave what their predecessors had converted very long though it was very good and harmony relation to their God, community and environment with no corrupt covered their heart.

So, do we have to return to ancent civilization? Of course not. It is not the way to trace, but obey the rules of God and His prophets. Human is just the travelers or the visitors who stay short on the earth, then back and take resposible to what he has done during his life to his Creator. Heaven is the nice way back and hell is only good for the evils.

Mara Untung Ritonga
http://untungbasastrasia.multiply.com/
..........................................................................................................................................................................

Izin dikutip da ya?

Sunday, January 18, 2009

OIL PALM JUICE?


Pernah menghayal tentang kelapa sawit diproses lebih lanjut jadi makanan. Tapi.. Apa pula ini! Kelapa sawit bisa di juice.
Kalau ada info lebih tolong kasi tau aku ya..
Kalau ada jusnya langsung aku beli!

Thursday, January 15, 2009

NGUMPUL JUGA DI SINI

Palestine is none of My Business

The heat happening in Palestine is none of my business. I was born and breath the air, drink and eat the livelihood, and stay alive only because His mercy. So, my duty is staying on the right track. Do the five, fasting, charity, and (possibly) pilgrimage.

Death approaches everyone, and for Palestinians, they all are (or should be) happy because they live correctly and some die invited by Him. May the chosen ones live happily EVERAFTER.

Wednesday, January 14, 2009

Satu Kutipan dari Perjuangan Kawan



Pernyataan Sikap
FEDERASI SERIKAT PETANI INDONESIA (FSPI)
Jakarta, 20 Maret 2007
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

RUU Penanaman Modal = Pesanan Imperialis
JANGAN JADIKAN RAKYAT KULI DI NEGERI SENDIRI

Saat ini rencana pengesahan Rancangan Undang-Undang Penanaman Modal (RUUPM), akan menjadikan rakyat kuli dinegerinya sendiri. Bagaimana tidak, Intervensi dan nuansa pesanan dari asing sangat kentara. Kepentingan tersebut terlihat dari pasal-pasal dalam RUU PM. Berbagai kemewahan akan disediakan pemerintah dan DPR, mulai kemudahan berbagai bentuk pajak, pembebasan lahan, bebas memindahkan modalnya kapan dan dimanapun, hingga bebas nasionalisasi. Sementara biaya sosial penanaman modal selama ini, diantaranya ribuan konflik agraria, pelanggaran HAM, perusakan lingkungan dan pemiskinan yang selama ini terjadi, tidak sedikitpun menjadi rujukan penyusunan RUU PM oleh pemerintah dan DPR RI.

Pergantian rezim orde baru sampai saat ini belum bisa menghentikan ketidakadilan struktural penguasaan dan pemilikan agraria. Bahkan kemunculan perundang-undangan seperti Perpres 36/2005 dan revisinya Perpres 65/2006 tentang pencabutan hak atas tanah, UU No. 7/2004 tentang Sumber daya Air, UU No. 18/2004 tentang Perkebunan, UU No. 41/1999 tentang Kehutanan dan lainnya bercorak melanggengkan ketidakadilan agraria. Kesemua itu tidak terlepas dari intervensi asing baik melalui pemerintahan negara-negara kaya, maupun lembaga keuangan seperti Bank Dunia, Bank Pembangunan Asia (ADB), dan Bank Jepang untuk Kerjasama Internasional (JBIC) serta organisasi perdagangan dunia (WTO).

Melihat subtansi RUU PM yang disusun pemerintah dan mengikuti rapat pembahasannya di Komisi VI DPR RI, terasa sekali pengurus negara hanya bersiap mengundang pemodal sebesar-besarnya, tanpa perlu mengaturnya.

Berikut diantara pasal-pasal RUU PM yang akan berimplikasi serius ke depan bagi pembangunan pertanian dan pedesaan; Pasal 2 dituliskan bahwa ketentuan UU PM nantinya berlaku bagi semua sektor diwilayah negara RI. Pasal 6, negara memperlakukan sama kepada semua penanaman modal dan pasal 7 disebutkan bahwa tidak akan ada tindakan nasionalisasi terhadap penanaman modal. Pasal 19 disebutkan bahwa pemerintah akan memberikan kemudahan pelayanan bagi perusahaan penanaman modal untuk memperoleh, hak atas tanah.
Pasal 20 menyebutkan bahwa pelayanan kepada korporasi tersebut diberikan berupa Hak Guna Usaha (HGU) selama 95 tahun , Hak Guna Bangunan (HGB) 80 tahun, hak pakai 70 tahun dan cara pemberiannya serta perpanjangannya dimuka sekaligus. Dan pasal-pasal lainnya.

Dari beberapa catatan pasal-pasal diatas, secara substansi isinya bertentangan dengan UUD 1945 sekaligus juga bertentangan dengan UUPA 1960. Dalam UUD 1945 diamanatkan bahwa faktor produksi yang menguasai hajat orang banyak seharusnya dikuasai negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat (bukannya yang seperti disebutkan RUU PM pada Pasal 2, 6 dan 7).

Kejahatan yang di maksud dalam RUU PM ini sangat disederhanakan, padahal kejahatan korporasi yang terjadi selama ini jauh lebih berbahaya dan mengakibatkan kerusakan dan kejahatan bagi komunitas daripada yang tertera dalam RUU PM tersebut. Nampaknya pengalaman konflik dan perampasan tanah rakyat diberbagai wilayah tidak menjadi rujukan bagi pemerintah dan DPR.

Tentang HGU, RUU ini memberikan hak atas lahan untuk korporasi diperkebunan jauh lebih lama dari yang ditentukan UUPA 1960, yaitu 35 tahun (pasal 28, 29 dan 30 UUPA). Bahkan lebih lama dari hukum agraria kolonial Belanda, AW tahun 1870 yang hanya membolehkan hingga 75 tahun. RUU PM ini merupakan praktek yang lebih kejam dari kolonial Belanda.

Padahal dalam UUPA 1960, praktek HGU nantinya akan dihapuskan dimana pengendali utama lahan-lahan perkebunan dan pertanian adalah petani dan penggarap. Semakin jelaslah bahwa rakyat tani dan pembangunan dipedesaan tidak menjadi prioritas dalam pembangunan. Artinya gembar-gembor pemerintah dalam REVITALISASI PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUATANAN serta program REFORMA AGRARIA yang dicanangkan oleh SBY-JK adalah omomg kosong. Karena sejatinya program tersebut harusnya diperuntukan sebesarnya bagi rakyat miskin, petani kecil, buruh tani dan miskin kota, bukannya bagi perusahaan-perusaha
an besar yang selama puluhan tahun telah menikmati dan merusak kekayaan alam kita.

Dengan demikian Federasi Serikat Petani Indonesia (FSPI) dengan Tegas menyatakan kepada Pemerintah dan DPR, 1. FSPI MENOLAK Rancangan Undang-Undang tentang Penamanan Modal dan MENDESAK perubahan pengaturan investasi sesuai amanat UUD 1945 untuk mewujudkan kemandirian dan kesejahteraan rakyat 2. Segera Laksanakan Reforma Agraria Sejati yang berdasarkan Undang-Undang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria 1960 (UUPA 1960)

Demikian pandangan kami mengenai RUU Penanaman Modal.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Mohammed Ikhwan
Policy Studies and Research Dept.
Federasi Serikat Petani Indonesia (FSPI)
http://www.fspi.
or.id
Mobile. +6281932099596

Mimpi

Aku pernah mimpi. gini script mimpinya:

Ada satu seorang. Dia dididik supaya selalu menimba pengalaman. Sejauh melangkah, banyak hal baru dialami, itu termasuk ketika dia bersekolah dasar membekalkan ilmu seperti matematika, seni, bahasa, olahraga, dan ilmu alam. Memang masa itu umumnya orang belajar beragam ilmu tadi. Sekolah agama sebagai pelengkap sebelum/sesudah sekolah umum (sekarang, dia sadar kalau pada masa itu dia diajarkan untuk menyebut "Aduh!" ketika sakit tersandung, sedangkan di tempat lain dia diingatkan untuk bilang "Innalillah!" bila ditimpa musibah).

Menjelang dewasa dia pun sadar lagi kalau tiap senin pagi menghormat bendera nasional, seperti tiruan dari beberapa menit kegiatan ritual waktu subuh. Bertubi-tubi kenangan lamanya menggiring dia berpikir kalau kelas seni dan olahraga sebenarnya tak lebih penting dari kelas bercocok tanam, tapi kenapa itu hanya di terangkan di dalam kelas biologi saja? Kan kita negara agraris? bukan negara pencetus revolusi industri yang menghidupi rakyatnya dari bisnis olahraga, hiburan, transportasi, informasi, dan pertahanan/keamanan.

(...nyambung lagi nanti.)

Thursday, January 1, 2009

Be A Student Before You Become A Student

Saran buat kawan-kawan Dosen yang pengen sekolah lebih tinggi lagi demi karir dan perolehan ilmu pengetahuan. Perlu sekali diingat kalau sekolah atau belajar lagi itu seperti tidur atau aktivitas yang memerlukan ketenangan (seperti maen golf, bilyar, dsb). Tidur yang diperlukan dalam sehari bisa 5-6 jam. Begitu juga sekolah yang mungkin perlu 3-5 tahun (jenjang Doktor) untuk tamat dan memperoleh ijazah.

Tidur itu tak bisa diganggu walaupun dengan bunyi sehalus apapun apalagi dengan sentuhan fisik (Olahraga Golf pun demikian). Nyamuk, suara anak-anak tetangga, bunyi knalpot motor, alarm hp, suara bang termasuk diantaranya hal yang buat terjaga. Tapi.. kalau si objek penderita emang tidur nyenyak seperti benda mati, semua tak jadi masalah.

Jadi, kawan-kawan yang memang merencanakan memulai tantangan baru di tahun 2009 ini untuk melanjutkan sekolahnya, jangan lupa buat dirimu nyaman dan tahan gangguan. Ingat tagline pilem Spider-man "With Great Power, Comes Great Responsibility." Semangat! Semangat!