Friday, January 23, 2009

Buku udah dibeli, sayangnya Referensi tak ada.


Jarang ada buku tentang sepasang kekasih yang sempurna macam kisah Abdullah & Aminah yang membuahkan anak yang Saleh. Bukan seperti pasangan Nabi dan Khadijah (atau istri-istri beliau SAW yang lain)yang tak terjangkau sifat-sifat mulianya. Mudah-mudahan isi bukunya memang berdasarkan referensi yang komplit.

Sebagai manusia biasa menurutku ada baiknya pasangan ini yang dijadikan tauladan.
Aneh juga, dah lama hidup baru tau ada buku seperti ini.

Tuesday, January 20, 2009

Thoughtful Quote:

"The definition of insanity is doing the same thing over and over again and expecting different result each time."

Gila adalah Buat hal yang sama terus menerus tapi berulang kali mengharapkan hasil yang beda.

Albert Enstain, Scientist

When does this sort of life end?



Life is journey. How to enjoy the life in unpredictable journey, long or short, one way or round tickets no body could answer so sure. But, everything seems to be worst and worst in which keep coloring the life.

Life style is very expensive. prestige is the way end. All then are pretend to have good or cool social status, and the worst is the lowest ones force themselves to imitate and go through their life in paths they hate very much but pretend to enjoy. The higher life cost, the more consumptive will be, metropolitant, capitalism, and hedonism indicate how people tendency to leave what their predecessors had converted very long though it was very good and harmony relation to their God, community and environment with no corrupt covered their heart.

So, do we have to return to ancent civilization? Of course not. It is not the way to trace, but obey the rules of God and His prophets. Human is just the travelers or the visitors who stay short on the earth, then back and take resposible to what he has done during his life to his Creator. Heaven is the nice way back and hell is only good for the evils.

Mara Untung Ritonga
http://untungbasastrasia.multiply.com/
..........................................................................................................................................................................

Izin dikutip da ya?

Sunday, January 18, 2009

OIL PALM JUICE?


Pernah menghayal tentang kelapa sawit diproses lebih lanjut jadi makanan. Tapi.. Apa pula ini! Kelapa sawit bisa di juice.
Kalau ada info lebih tolong kasi tau aku ya..
Kalau ada jusnya langsung aku beli!

Thursday, January 15, 2009

NGUMPUL JUGA DI SINI

Palestine is none of My Business

The heat happening in Palestine is none of my business. I was born and breath the air, drink and eat the livelihood, and stay alive only because His mercy. So, my duty is staying on the right track. Do the five, fasting, charity, and (possibly) pilgrimage.

Death approaches everyone, and for Palestinians, they all are (or should be) happy because they live correctly and some die invited by Him. May the chosen ones live happily EVERAFTER.

Wednesday, January 14, 2009

Satu Kutipan dari Perjuangan Kawan



Pernyataan Sikap
FEDERASI SERIKAT PETANI INDONESIA (FSPI)
Jakarta, 20 Maret 2007
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

RUU Penanaman Modal = Pesanan Imperialis
JANGAN JADIKAN RAKYAT KULI DI NEGERI SENDIRI

Saat ini rencana pengesahan Rancangan Undang-Undang Penanaman Modal (RUUPM), akan menjadikan rakyat kuli dinegerinya sendiri. Bagaimana tidak, Intervensi dan nuansa pesanan dari asing sangat kentara. Kepentingan tersebut terlihat dari pasal-pasal dalam RUU PM. Berbagai kemewahan akan disediakan pemerintah dan DPR, mulai kemudahan berbagai bentuk pajak, pembebasan lahan, bebas memindahkan modalnya kapan dan dimanapun, hingga bebas nasionalisasi. Sementara biaya sosial penanaman modal selama ini, diantaranya ribuan konflik agraria, pelanggaran HAM, perusakan lingkungan dan pemiskinan yang selama ini terjadi, tidak sedikitpun menjadi rujukan penyusunan RUU PM oleh pemerintah dan DPR RI.

Pergantian rezim orde baru sampai saat ini belum bisa menghentikan ketidakadilan struktural penguasaan dan pemilikan agraria. Bahkan kemunculan perundang-undangan seperti Perpres 36/2005 dan revisinya Perpres 65/2006 tentang pencabutan hak atas tanah, UU No. 7/2004 tentang Sumber daya Air, UU No. 18/2004 tentang Perkebunan, UU No. 41/1999 tentang Kehutanan dan lainnya bercorak melanggengkan ketidakadilan agraria. Kesemua itu tidak terlepas dari intervensi asing baik melalui pemerintahan negara-negara kaya, maupun lembaga keuangan seperti Bank Dunia, Bank Pembangunan Asia (ADB), dan Bank Jepang untuk Kerjasama Internasional (JBIC) serta organisasi perdagangan dunia (WTO).

Melihat subtansi RUU PM yang disusun pemerintah dan mengikuti rapat pembahasannya di Komisi VI DPR RI, terasa sekali pengurus negara hanya bersiap mengundang pemodal sebesar-besarnya, tanpa perlu mengaturnya.

Berikut diantara pasal-pasal RUU PM yang akan berimplikasi serius ke depan bagi pembangunan pertanian dan pedesaan; Pasal 2 dituliskan bahwa ketentuan UU PM nantinya berlaku bagi semua sektor diwilayah negara RI. Pasal 6, negara memperlakukan sama kepada semua penanaman modal dan pasal 7 disebutkan bahwa tidak akan ada tindakan nasionalisasi terhadap penanaman modal. Pasal 19 disebutkan bahwa pemerintah akan memberikan kemudahan pelayanan bagi perusahaan penanaman modal untuk memperoleh, hak atas tanah.
Pasal 20 menyebutkan bahwa pelayanan kepada korporasi tersebut diberikan berupa Hak Guna Usaha (HGU) selama 95 tahun , Hak Guna Bangunan (HGB) 80 tahun, hak pakai 70 tahun dan cara pemberiannya serta perpanjangannya dimuka sekaligus. Dan pasal-pasal lainnya.

Dari beberapa catatan pasal-pasal diatas, secara substansi isinya bertentangan dengan UUD 1945 sekaligus juga bertentangan dengan UUPA 1960. Dalam UUD 1945 diamanatkan bahwa faktor produksi yang menguasai hajat orang banyak seharusnya dikuasai negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat (bukannya yang seperti disebutkan RUU PM pada Pasal 2, 6 dan 7).

Kejahatan yang di maksud dalam RUU PM ini sangat disederhanakan, padahal kejahatan korporasi yang terjadi selama ini jauh lebih berbahaya dan mengakibatkan kerusakan dan kejahatan bagi komunitas daripada yang tertera dalam RUU PM tersebut. Nampaknya pengalaman konflik dan perampasan tanah rakyat diberbagai wilayah tidak menjadi rujukan bagi pemerintah dan DPR.

Tentang HGU, RUU ini memberikan hak atas lahan untuk korporasi diperkebunan jauh lebih lama dari yang ditentukan UUPA 1960, yaitu 35 tahun (pasal 28, 29 dan 30 UUPA). Bahkan lebih lama dari hukum agraria kolonial Belanda, AW tahun 1870 yang hanya membolehkan hingga 75 tahun. RUU PM ini merupakan praktek yang lebih kejam dari kolonial Belanda.

Padahal dalam UUPA 1960, praktek HGU nantinya akan dihapuskan dimana pengendali utama lahan-lahan perkebunan dan pertanian adalah petani dan penggarap. Semakin jelaslah bahwa rakyat tani dan pembangunan dipedesaan tidak menjadi prioritas dalam pembangunan. Artinya gembar-gembor pemerintah dalam REVITALISASI PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUATANAN serta program REFORMA AGRARIA yang dicanangkan oleh SBY-JK adalah omomg kosong. Karena sejatinya program tersebut harusnya diperuntukan sebesarnya bagi rakyat miskin, petani kecil, buruh tani dan miskin kota, bukannya bagi perusahaan-perusaha
an besar yang selama puluhan tahun telah menikmati dan merusak kekayaan alam kita.

Dengan demikian Federasi Serikat Petani Indonesia (FSPI) dengan Tegas menyatakan kepada Pemerintah dan DPR, 1. FSPI MENOLAK Rancangan Undang-Undang tentang Penamanan Modal dan MENDESAK perubahan pengaturan investasi sesuai amanat UUD 1945 untuk mewujudkan kemandirian dan kesejahteraan rakyat 2. Segera Laksanakan Reforma Agraria Sejati yang berdasarkan Undang-Undang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria 1960 (UUPA 1960)

Demikian pandangan kami mengenai RUU Penanaman Modal.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Mohammed Ikhwan
Policy Studies and Research Dept.
Federasi Serikat Petani Indonesia (FSPI)
http://www.fspi.
or.id
Mobile. +6281932099596

Mimpi

Aku pernah mimpi. gini script mimpinya:

Ada satu seorang. Dia dididik supaya selalu menimba pengalaman. Sejauh melangkah, banyak hal baru dialami, itu termasuk ketika dia bersekolah dasar membekalkan ilmu seperti matematika, seni, bahasa, olahraga, dan ilmu alam. Memang masa itu umumnya orang belajar beragam ilmu tadi. Sekolah agama sebagai pelengkap sebelum/sesudah sekolah umum (sekarang, dia sadar kalau pada masa itu dia diajarkan untuk menyebut "Aduh!" ketika sakit tersandung, sedangkan di tempat lain dia diingatkan untuk bilang "Innalillah!" bila ditimpa musibah).

Menjelang dewasa dia pun sadar lagi kalau tiap senin pagi menghormat bendera nasional, seperti tiruan dari beberapa menit kegiatan ritual waktu subuh. Bertubi-tubi kenangan lamanya menggiring dia berpikir kalau kelas seni dan olahraga sebenarnya tak lebih penting dari kelas bercocok tanam, tapi kenapa itu hanya di terangkan di dalam kelas biologi saja? Kan kita negara agraris? bukan negara pencetus revolusi industri yang menghidupi rakyatnya dari bisnis olahraga, hiburan, transportasi, informasi, dan pertahanan/keamanan.

(...nyambung lagi nanti.)

Thursday, January 1, 2009

Be A Student Before You Become A Student

Saran buat kawan-kawan Dosen yang pengen sekolah lebih tinggi lagi demi karir dan perolehan ilmu pengetahuan. Perlu sekali diingat kalau sekolah atau belajar lagi itu seperti tidur atau aktivitas yang memerlukan ketenangan (seperti maen golf, bilyar, dsb). Tidur yang diperlukan dalam sehari bisa 5-6 jam. Begitu juga sekolah yang mungkin perlu 3-5 tahun (jenjang Doktor) untuk tamat dan memperoleh ijazah.

Tidur itu tak bisa diganggu walaupun dengan bunyi sehalus apapun apalagi dengan sentuhan fisik (Olahraga Golf pun demikian). Nyamuk, suara anak-anak tetangga, bunyi knalpot motor, alarm hp, suara bang termasuk diantaranya hal yang buat terjaga. Tapi.. kalau si objek penderita emang tidur nyenyak seperti benda mati, semua tak jadi masalah.

Jadi, kawan-kawan yang memang merencanakan memulai tantangan baru di tahun 2009 ini untuk melanjutkan sekolahnya, jangan lupa buat dirimu nyaman dan tahan gangguan. Ingat tagline pilem Spider-man "With Great Power, Comes Great Responsibility." Semangat! Semangat!