Wednesday, February 11, 2009

Tubuh Ariel Sharon Membusuk Sedangkan Ia Masih Hidup

Dikutip dari tulisan Ummu Raihanah

Diberitakan bahawa para doktor di Hospital Hadasa telah memasukkan Ariel Sharon (Bekas PM Israel yang Yahudi) ke ruang operasi untuk dilakukan pembedahan. Ia memiliki luka membusuk dan tidak sedarkan diri selama beberapa minggu. Operasi tersebut dilakukan untuk menyambung bahagian-bahagian ususnya yang telah membusuk dan telah menyebar ke bahagian tubuh lain.

Penyumbatan yang terjadi di otaknya menyebabkan kerusakan di sekujur tubuh. Akhirnya ia menderita kelumpuhan di seluruh tubuhnya dan tidak bisa menggerakkannya walaupun hanya menggerakkan mata. Dialah yang memimpin para tentara untuk menyerang Sinai dan Lebanon . ia juga yang menyembelih para tawanan Mesir. Saat ini ia tidak sedar sama sekali dan tidak mengetahui sekelilingnya.

Demikianlah, mereka (para doktor) akan mengamputasi anggota tubuhnya satu demi satu hingga terakhir sedangkan ia masih hidup.

Disadur dari: Majalah Qiblati, vol.01/no.09/Mei-Jun 2006 terbitan Jeddah, KSA.

* Berdasarkan berita terbaru minggu ini sampai saat ini Sharon masih koma (tidak sedarkan diri) dalam ruang ICU
(Sharon fell into a coma; as of June 2008, he is in a persistent vegetative state)
http://www.suaramedia.com

Tuesday, February 3, 2009

Catatan Singkat Hubungan Erat Indonesia-Palestina

Disadur dari tulisan H.Ferry Nur S.Si/Sekjen KISPA-Komite Indonesia untuk Solidaritas Palestina.
Ketika kemerdekaan bangsa Indonesia diproklamirkan oleh Sukarno & Hatta, 17 Agustus 1945, tidak ada satu Negara-pun yang mengakui kemerdekaan Indonesia pada saat itu, hari berganti pekan, pekan berganti bulan, bulan berganti tahun belum ada juga Negara yang mengakui kemerdekaan Indonesia, walaupun sudah dikirim delegasi ke Eropa Timur dan Timur Tengah untuk melakukan lobi agar kemerdekaan Indonesia dapat diakui oleh masyarakat dunia, barulah setelah Jama'ah Ikhwanul Muslimin di Mesir yang dipimpin Imam Hasan Al Banna dan Mufti Palestina, Syaikh Muhammad Amin Al Husaini membantu pemimpin Indonesia melobi pemimpin-pemimpin Arab, sehingga pada 22 Maret 1946 Kerajaan Mesir mengakui defacto Republik Indonesia dan ini merupakan pengakuan pertama dari Negara sahabat terhadap kemerdekaan Indonesia.

Bahkan Mufti Palestina, Syaikh Muhammad Amin Al Husaini mensedekahkan uangnya dan juga membantu menggalang dana kepada rakyat Palestina untuk membantu perjuangan kemerdekaan RI selama masa Penjajahan Belanda meskipun mereka didera penjajahan oleh Israel.

Pada tanggal 18 Nopember 1946 Dewan Menteri Luar Negeri Liga Arab memutuskan supaya Negara-negara anggotanya mengakui kemerdekaan Indonesia dan kedaulatannya defacto dan dejure.

Pada tanggal 3 Sya'ban 1366, bersamaan 2 Juli 1947 telah ditandatangani perjanjian persahabatan, Hubungan Diplomatik dan Konsuler antara RI dan Republik Suriah.

Pada tanggal 8 Muharram 1367, bersamaan dengan 21 Nopember 1947 Kerajaan Arab Saudi telah mengakui kemerdekaan dan Kedaulatan RI dan juga menyetujui mengadakan hubungan diplomatik antara kedua Negara.

Hal-hal sejarah penting seperti ini tidak tercatat dalam sejarah Indonesia Hingga akhirnya sejarah ini hanya diketahui segelintir orang, para ulama serta jamaahnya ketika pengajian.

Bangsa yang besar adalah bangsa yang tahu dan mengerti dengan sejarahnya. Bangsa yang beradab adalah bangsa yang pandai berterima kasih kepada mereka yang telah membantu ketika bangsa tersebut dalam kesulitan dan kesusahan.

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Info lebih lanjut:
http://www.kispa.org/

Innalillah: Abdul Azis Angkat

Bagi si pembunuh, ingat Sang pencabut nyawa. Bagi si pemfitnah (biang provokator), ente lebih kejam dari pelaku pembunuhan. Kalau si oknum mau jadi kejam, jangan tanggung-tanggung sadisnya.

Ada dua contoh orang terkejam yang pernah ada di bumi: Fir'aun dan Umar. Sayangnya Fir'aun dipermalukan Tuhan, yang kekejamannya layu oleh rayuan istri meminta tak membunuh Musa. Sedangkan Umar kokoh pendirian rela mengubur anaknya hidup-hidup, mengabaikan pujuk tangis si istri. Umar yang teguh pendirian akhirnya mendapat petunjuk Tuhan.