Sunday, June 21, 2009

More Quotes

Aku mengamati semua sahabat, dan tidak menemukan sahabat yang lebih baik daripada menjaga lidah.

Aku memikirkan tentang semua pakaian, tetapi tidak menemukan pakaian yang lebih baik daripada takwa.

Aku merenungkan tentang segala jenis amal baik, namun tidak mendapatkan yang lebih baik daripada memberi nasihat baik.

Aku mencari segala bentuk rezeki, tapi tidak menemukan rezeki yang lebih baik daripada sabar.

Monday, June 8, 2009

Tanggung Jawab si Tukang Kayu

Ada si tukang kayu biasanya beli makanan dari hasil penjualan kayu.
Suatu hari duit yang sudah dikumpulkan mampu buat beli kapak. Dengan menggunakan kapak baru makin mudahlah pekerjaannya.

Tak berapa lama, ada seyembara yang hadiahnya separuh dari harta warisan orang kaya yang ingin ditemani ketika dia mati.
Si orang kaya membuat liang lahat yang nyaman untuk ditinggali selama beberapa hari saja. (Catatan: Anak2 dan adik2 si orang kaya menolak untuk menemaninya dengan alasan logis "kami tak mau menemani mayat").

Si tukang kayu memberanikan diri ikut tantangan itu.
Hari pertama saja dia sudah disuguhkan banyak pertanyaan tentang kapaknya oleh Makhluk Penanya dalam kubur. Antara lain:
"Darimana kau dapat kapak ini?"
"Apa yang kau buat dengan kapak ini?"
"Pohon siapa yang kau tebang dengan kapak ni?"
"Adakah kau potong pohon2 itu dengan kapak ini ukurannya dan beratnya sama untuk dijual?"
dan pertanyaan2 lain berkisar kapak tadi terus ditanyakan sampai hari terakhir dia didalam kubur.

Belum sempat digali oleh orang2 yang berdiri diatas liang, muncullah si tukang kayu tergopoh-gopoh tak sabaran.
Si orang kaya pun memberi selamat dan siap2 menyerahkan segala surat waris yang berhak diterimanya.

Sayangnya si tukang kayu secepatnya menolak dengan alasan: "Satu kapak saja banyak betul pertanyaan yang harus saya jawab, apalagi semua harta yang kau hadiahkan ini!" "Saya tak menginginkannya lagi."

Si tukang kayu merasa lega dan pergi meninggalkan orang kaya dan para penonton.